Deteksi News – Komika kondang Pandji Pragiwaksono kini tengah menghadapi badai kontroversi. Permintaan maafnya terkait materi stand-up lawas yang dianggap menghina adat Toraja, tampaknya belum mampu meredakan amarah sebagian masyarakat.
Pandji, melalui akun Instagram pribadinya, telah menyampaikan permohonan maaf terbuka. Materi lawakannya, yang menyinggung upacara pemakaman Rambu Solo, dinilai telah menyakiti hati masyarakat Toraja. Dalam video yang viral, Pandji menyebut bahwa upacara pemakaman di Toraja bisa membuat keluarga jatuh miskin.

"Selamat pagi, Indonesia. Terutama untuk masyarakat Toraja yang saya hormati," tulis Pandji di Instagram. "Saya membaca dan menerima semua protes serta surat yang ditujukan kepada saya."
Pandji juga mengaku telah berdialog dengan Rukka Sombolinggi, Sekjen Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), untuk mencari solusi terbaik. Namun, permintaan maaf ini tampaknya belum cukup untuk Aliansi Pemuda Toraja.
Aliansi Pemuda Toraja tetap bersikukuh untuk melanjutkan proses hukum terhadap Pandji. Mereka telah melaporkan sang komika ke Bareskrim Polri atas dugaan penghinaan dan ujaran SARA.
"Dengan senang hati kita menerima permintaan maaf Pandji Pragiwaksono, tapi proses hukum dan sanksi adat harus tetap berjalan," tegas Ricdwan Abbas, perwakilan Aliansi Pemuda Toraja, seperti dilansir deteksinews.co.id.
Ricdwan menambahkan bahwa mereka ingin memberikan efek jera kepada Pandji, agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari. Pandji sendiri menyatakan siap menghadapi proses hukum yang berlaku, baik secara adat maupun negara. Ia bahkan berencana untuk bertemu dengan perwakilan dari 32 wilayah adat Toraja.
Kasus ini menjadi sorotan publik dan memicu perdebatan tentang batasan kebebasan berekspresi dalam seni komedi. Apakah permintaan maaf Pandji akan mampu meredakan situasi, ataukah proses hukum akan terus berlanjut? Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya.






