Deteksi News – Sebagai orang tua, kita pasti ingin memberikan yang terbaik untuk buah hati tercinta. Perhatian, kasih sayang, dan didikan yang baik adalah modal utama. Tapi, terkadang tanpa sadar, ada ucapan-ucapan yang justru bisa melukai hati anak dan menumbuhkan rasa insecure.
Kata-kata yang bagi kita mungkin terdengar biasa saja, ternyata bisa menjadi bom waktu yang merusak kepercayaan diri anak. Alih-alih menyemangati, ucapan tersebut bisa membuat anak merasa tidak cukup baik, selalu membandingkan diri dengan orang lain, atau bahkan merasa tidak pantas dicintai.

Nah, sebagai orang tua, kita perlu hati-hati dengan ucapan kita. Berikut ini 6 kalimat yang sebaiknya dihindari agar tidak menumbuhkan rasa insecure pada anak, beserta alternatif kata-kata yang lebih positif dan mendukung:
"Kenapa sih kamu nggak bisa melakukan apa-apa dengan benar?"
Kalimat ini bisa membuat anak merasa bodoh dan tidak becus. Lebih baik, tanyakan dengan lembut, "Nak, Ibu lihat kamu kesulitan mengerjakan ini. Ada yang bisa Ibu bantu?"
"Kenapa kamu nggak bisa seperti kakak/adik/temanmu?"
Membandingkan anak dengan orang lain adalah kesalahan besar. Setiap anak itu unik dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Fokuslah pada kelebihan anak dan bantu dia mengembangkan potensinya.
"Kamu nggak akan pernah bisa melakukan itu."
Ucapan ini bisa mematahkan semangat anak dan membuatnya takut mencoba hal baru. Berikan dukungan dan motivasi dengan mengatakan, "Ibu yakin kamu bisa! Coba saja dulu, Ibu akan selalu ada untukmu."
"Kamu membuat Ibu/Ayah marah/sedih!"
Jangan menyalahkan anak atas perasaan negatif kita. Ajarkan mereka tentang emosi dan cara mengelolanya dengan baik. Ungkapkan perasaan kita dengan jujur, tapi tanpa menyalahkan anak.
"Ah, itu bukan masalah besar!" atau "Nggak usah takut!"
Mengabaikan perasaan anak bisa membuat mereka merasa tidak didengar dan tidak dihargai. Akui perasaan mereka dan berikan dukungan. Katakan, "Ibu tahu kamu takut, tapi Ibu ada di sini untuk melindungimu."
"Ibu/Ayah sudah melakukan segalanya untukmu, dan ini balasanmu?"
Meskipun kita rela berkorban demi anak, jangan membebani mereka dengan perasaan bersalah. Tanamkan rasa syukur dengan cara yang positif, bukan dengan membuat mereka merasa berhutang budi.
Ingat ya, Ayah dan Bunda, kata-kata kita punya kekuatan yang besar. Mari kita gunakan kata-kata yang positif dan membangun untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan harga diri anak-anak kita.