Kapan Anakku Dapat HP Pertama?

Nuraini

Kapan Anakku Dapat HP Pertama?

Deteksi News – Keputusan memberikan ponsel pertama pada anak adalah dilema banyak orang tua. Tak ada patokan usia pasti, karena setiap anak unik. Namun, berbagai survei dan saran ahli bisa memandu kita. Sebagai orang tua, kita perlu mempertimbangkan lebih dari sekadar usia; kesiapan anak dan nilai keluarga juga penting. Memutuskan ini butuh pemahaman mendalam tentang manfaat dan risiko teknologi digital.

Survei Common Sense Media menunjukkan rata-rata anak mendapat ponsel pintar pertama di usia 10 tahun. Angka ini terus meningkat; 30% anak usia 8-9 tahun sudah memilikinya di 2021. Di usia 12-13 tahun, tujuh dari sepuluh anak punya ponsel, dan angka ini mencapai 90% di usia 14 tahun ke atas. Meski begitu, pendapat ahli dan orang tua beragam. Sebagian orang tua merasa usia 12-14 tahun tepat, sementara sebagian lain merasa usia 9-11 tahun sudah cukup. American Academy of Pediatrics (AAP) bahkan merekomendasikan menunggu hingga anak berusia minimal 13 tahun. Uniknya, penelitian Stanford Medicine tak menemukan hubungan signifikan antara usia pemberian ponsel pertama dan kesejahteraan anak.

Kapan Anakku Dapat HP Pertama?
Gambar Istimewa : cdn0-production-images-kly.akamaized.net

Kesiapan anak lebih penting daripada usia. Pertimbangkan tingkat tanggung jawab dan kematangannya. Apakah ponsel dibutuhkan untuk darurat, atau lebih untuk bersosialisasi dan hiburan? Jika anak sering kehilangan barang atau impulsif, pertimbangkan ponsel sederhana tanpa akses internet atau media sosial.

Memberi ponsel punya sisi positif dan negatif. Ponsel memudahkan komunikasi darurat dan memberi rasa aman dengan fitur pelacakan GPS. Manfaat akademis juga ada, lewat aplikasi dan sumber belajar. Ini juga mengajarkan tanggung jawab, manajemen waktu layar, dan menghargai aturan.

Namun, risiko juga ada. Paparan konten tak pantas, kecanduan ponsel (nomophobia), gangguan tidur, obesitas, masalah perilaku, hingga penurunan interaksi tatap muka adalah beberapa di antaranya. Cyberbullying juga menjadi ancaman nyata. Kita perlu menyeimbangkan manfaat dan risiko ini.

Sebagai orang tua, kita bisa menerapkan beberapa strategi. Buat aturan bersama anak, batasi penggunaan, dan gunakan fitur kontrol orang tua. Ajarkan penggunaan ponsel yang aman dan bertanggung jawab. Yang terpenting, jadilah teladan yang baik. Jika kita sering menggunakan ponsel saat berkendara atau makan, anak akan meniru perilaku tersebut. Buat perjanjian penggunaan media yang jelas, termasuk konsekuensi jika aturan dilanggar. Dengan begitu, kita bisa membimbing anak untuk menggunakan teknologi dengan bijak dan sehat.

Also Read

Tags

Tinggalkan komentar