Deteksi News – Sebagai orang tua, saya paham betul betapa frustrasinya menghadapi anak yang malas belajar. Rasanya semua fasilitas sudah diberikan, tapi kok ya tetap saja susah payah menyuruhnya membuka buku. Dulu, saya juga sering terpancing emosi, marah-marah, tapi ternyata malah bikin anak semakin menjauh dari buku. Sekarang, saya belajar pendekatan yang lebih lembut dan alhamdulillah berhasil!
Kuncinya, kata para ahli di deteksinews.co.id, adalah menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Bayangkan, kalau ruang belajarnya berantakan, gelap, penuh gangguan TV dan gadget, siapa yang betah? Coba deh tata ulang ruang belajarnya, bikin rapi, terang, dan hias dengan hal-hal yang anak sukai. Biarkan anak memilih waktu belajarnya sendiri. Kalau dia merasa punya kontrol, dia akan lebih termotivasi.
Dulu, anak saya cepat bosan dengan metode belajar yang itu-itu saja. Akhirnya, saya coba cari cara belajar yang lebih interaktif. Misalnya, pakai video edukatif, permainan edukasi, atau belajar lewat praktik langsung. Kalau lagi belajar matematika, saya ajak dia berhitung pakai buah-buahan di dapur. Kalau lagi belajar tentang alam, saya ajak dia berkebun di halaman rumah. Ternyata, cara ini ampuh banget bikin dia semangat belajar!
Jangan lupa, berikan apresiasi setiap kali anak menunjukkan usaha. Pujian atau hadiah kecil bisa sangat berarti. Tidak perlu hadiah mahal, cukup kata-kata dukungan seperti "Ibu bangga kamu sudah belajar hari ini" saja sudah cukup. Hindari ancaman atau hukuman, karena itu hanya akan membuat anak belajar karena takut, bukan karena memahami pentingnya belajar.
Yang paling penting, jadilah contoh yang baik. Anak-anak belajar dengan meniru orang tuanya. Kalau mereka melihat kita senang membaca buku, menulis, atau belajar hal baru, mereka akan tertarik untuk mengikuti. Sisihkan waktu bersama untuk membaca buku atau menonton video edukatif sebagai kegiatan keluarga. Dengan begitu, anak akan melihat bahwa belajar adalah kegiatan yang menyenangkan, bukan beban.
Ingat ya, menumbuhkan semangat belajar adalah proses jangka panjang. Jangan langsung berharap hasil instan. Tetaplah sabar, konsisten, dan berikan kasih sayang yang tulus. Dengan cara yang tepat, anak akan belajar dengan hati gembira, bukan karena takut dimarahi, tapi karena memang ingin tahu dan ingin berkembang.
