Suryadi – Deteksi News
Bondowoso, (deteksinews.co.id) – Kesenian wayang topeng yang tumbuh dan berkembang di Kabupaten Situbondo dan Bondowoso juga bisa dikatakan teater rakyat.
Wayang topeng awalnya memiliki nama kerte yang diambil dari nama Kerte Suwignyo sebagai perintis dan dalang wayang topeng.
Disebutkan pula bahwa Kerte Suwignyo berasal dari pulau garam Madura dan mendirikan Kerte pada tahun 1950.
Wayang topeng dalam setiap pementasannya memakai topeng bahan kayu yang dipoles dengan cat warna-warni bentuknya disesuaikan dengan tokoh pewayangan.
Sedangkan dialog yang disuarakan oleh dalang adalah bahasa Madura , kadang bersuara laki-laki, juga bersuara perempuan.
Sementara itu, semua pemain wayang topeng laki-laki dan menari diiringi tabuhan gamelan dan gending-gending Madura.
Untuk masa sekarang, wayang topeng sering diundang masyarakat pinggiran untuk memeriahkan acara perkawinan, sunatan, dan rokat.
Sementara itu, urutan penyajian pentas wayang topeng mencakup pembukaan tari ngelono dan tari serimpi yang berdurasi sekitar 30 menit. Kemudian dilanjutkan pengenalan cerita, punakawan, cerita inti dan penyelesaian cerita.
Sedangkan punakawan menampilkan lawakan yang dibawakan oleh Semar, Bagong, Gareng dan Petruk yang membuat penonton tertawa terpingkal-pingkal.
Untuk saat ini dalang wayang topeng yang kondang adalah Kadaryono (63 tahun) terlahir di Bondowoso yang pernah menjadi dalang dan pimpinan wayang topeng Sri Kresna beberapa waktu yang lalu.
Menurut tanggapan penggemar wayang topeng, dalang Kadaryono memiliki suara yang merdu dan pandai berpantun Madura.
Sementara itu, kalau dicermati secara seksama maka setiap pementasan wayang topeng disamping sebagai hiburan juga sebagai pengikat solidaritas masyarakat, sebagai propaganda pemerintah dan perangsang produktivitas.
Oleh karena itu, sudah seyogyanya kita memberikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya terhadap dalang dan pemain wayang topeng selaku pelestari kesenian tradisional
Semoga pula kesenian wayang topeng tetap tegar menghadapi gempuran era globalisasi.