Suryadi – Deteksi News
Bondowoso, (deteksinews.co.id) – Peringatan Hari Literasi Internasional ditetapkan setiap tanggal 8 September oleh UNESCO, pada hakekatnya mengingatkan masyarakat dunia perihal pentingnya budaya literasi (Baca-Tulis) dalam mengarungi kehidupan.
Sementara itu, menurut Sekolah Menulis Inspirasi bahwa budaya literasi erat kaitannya dengan kemajuan sebuah bangsa
Karena bangsa yang beradab pada umumnya adalah yang memiliki budaya dan tradisi literasi yang kental.
Sayangnya di Indonesia tradisi literasi masih belum bisa dibanggakan. Dan kesadaran akan pentingnya literasi masih dapat dikatakan cukup rendah kalau dibandingkan dengan negara lain.
Sedangkan penyebab rendahnya tradisi di Indonesia adalah minimnya kegiatan yang menyangkut literasi di lembaga pendidikan yang ada, walaupun kita tidak dapat mengandalkan keberadaan lembaga pendidikan untuk kepentingan peningkatan literasi
Sementara ini, program sekolah yang berkaitan dengan peningkatan literasi dalam bidang mata pelajaran bahasa, perpustakaan maupun ekstrakurikuler.
Penyebab persoalan lain adalah aktifitas peningkatan budaya literasi yang dilakukan para pegiat literasi kebanyakan bersifat teoritis dan abstrak, seyogyanya siswa sekolah membutuhkan kegiatan yang bersifat nyata, simpel, praktis dan berkesinambungan.
Berpijak pada konteks inilah aktifitas peningkatan literasi dapat dilakukan melalui penerbitan media pendididikan berupa buletin, tabloid, majalah dan media online.
Dengan adanya upaya tersebut dapat bermanfaat bagi kalangan siswa sebagai sarana ekspresi dan komunikasi sekaligus sebagai sarana pembelajaran profesi kejurnalistikan. Sedangkan manfaat bagi kalangan guru adalah sebagai nedia sharing gagasan dan publikasi karya tulis.
Semoga artikel ini dapat berguna untuk peningkatan literasi di Indonesia sehingga dapat membangun Sumber Daya Manusia lebih berkualitas.
