Moh. Zainuddin – Deteksi News
Bondowoso, (Deteksinews.co.id) – Dari edisi sebelumnya Menurut keterangan beberapa kepala desa serta Pokmas yang mengatakan bahwa penggunaan salah satu bahan yang di peruntukkan untuk pembangunan MCK komunal baik yang individu maupun non individu adalah arahan dari pihak dinas terkait.
Sehubungan dengan belanja barang dan jasa yaitu pengadaan septictank yang juga dinas sebagai penyedia. Menurut keterangan Pokmas maupun Kepala Desa penerima manfaat dari program swadaya berupa MCK komunal tahun anggaran 2022 menemui titik terang.
Bahkan kasak kusuk fee 15 % dianggap oleh Dinas adalah isu yang tidak bertanggung jawab.
Senada hal tersebut ditepis langsung saat dikonfirmasi ke dinas Perkim melalui PPTK nya Putu Budhi Setiawan pada hari ini Senin 24 Oktober 2022 menyampaikan, “Semua itu tidak benar mas karena semua pelaksanaan sudah kami serahkan ke pihak-pihak desa penerima manfaat, sedangkan untuk bahan yang berupa semen, itupun tidak benar,” jelasnya.
“Ini swakelola mas semuanya adalah desa dan pendamping yang menentukan dan melaksanakan. Jadi dengan bahasa di arahkan untuk mengoplos salah satu bahan itu tidak benar dan masalah Fee yang 15% dari masing penerima manfaat (Desa) juga tidak benar,”Imbuhnya.
Yang menjadi pertanyaan mengapa muncul kalau semua itu (pengoplosan atau semen dengan penggunaan di luar Rab) dari seorang kepala desa? Mungkinkah ini permainan para pendamping atau pihak luar yang ikut blepotan pada program ini?
Penelusuran media Deteksi News di beberapa titik penerima masih saja keterangan Pokmas serta Kepala Desa yang menyatakan kalau pembayaran septic tank itu sudah dikondisikan satu pintu, “Pembayaran 30% sudah koq! ditanya lebih lanjut masalah fee, ” Semoga permintaan itu di batalkan karena pihak Pokmas bukan hanya kerja bakti dalam program ini,”singkatnya.
