Sumenep, Deteksinews.co.id – Peringatan Hari Jadi Kota Sumenep ke 752, yang jatuh pada tanggal 31 Oktober 2021, kabarnya tidak akan kembali dimeriahkan seperti tahun-tahun sebelumnya.
Hai itu disebabkan perayaan tahun ini masih dalam pandemi Covid-19 belum usai, sehingga pergelaran Hari Jadi Kota Sumekar dikemas secara sederhana.
Kendati demikian, Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Sumenep, Bambang Irianto, melalui Plt. Sekdisnya , Imam Buchari menyampaikan, bahwa meski tidak aga perayaan Hari Jadi seperti tahun-tahun sebelum ada Corona, menurutnya seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep Madura Jawa Timur wajib memakai baju ala keraton.
“Karena perayaan Hari Jadi Kota Sumenep tahun ini masih tetap dalm situasi pandemi Covid-19, maka kita tidak mengagendakan apa-apa untuk tahun ini. Tapi nanti tetap selama dua hari seluruh ASN akan pakai seragam keraton. Itu akan kami usulkan ke pimpinan. Keputusan akhirnya disana, kami hanya mengkonsep,” katanya, Selasa (12/10/2021).
Lebih lanjut, Imam panggilan akrabnya menjelaskan, bahwa dirinya juga belum bisa memastikan terkait tema dan logo hari jadi kota keris tahun 2021 ini. Sebab hingga saat ini pengajuan konsep masih ada di Bupati Sumenep.
“Tema itu melekat di logo. Yang sekarang kita mengajukan tiga alternatif, tinggal keputusan Bupati mau pilih yang mana, atau punya lain tidak apa-apa. Kalau nanti yang terhormat Bapak Bupati sudah menentukan, baru bisa kita sampaikan,” ungkapnya.
Untuk diketahui, hari jadi kota Sumenep jatuh pada tanggal 31 Oktober 2021 mendatang. Jika mengaca pada dua tahun sebelumnya, semarak hari jadi kota Sumenep biasanya diisi dengan berbagai pertunjukan kesenian hingga satu Minggu full menjelang perayaan.
Sayangnya, pandemi melanda, perayaan hari jadi kota Sumenep tak lagi digelar. Tahun 2019 silam, hari jadi kota Sumenep, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat menyongsong tema “Sumenep Rumah Kita”.
“Untuk hari jadi, kita tidak menganggarkan karena setelah kita pelajari di bidang kebudayaan itu untuk tahun ini tidak ada anggaran hari jadi,” ungkapnya.
Sebenarnya, lanjut Imam, Disparbudpora Sumenep ingin melaunching Visit Sumenep 2022 yang anggarannya melalui PAK. Nahasnya, penyebaran Covid-19 kembali membludak pada bulan Juli 2021 lalu.
“Ya nggak dilaksanakan. Karena kita tidak nyangka Covid-19 bisa selama ini. Kalaupun kita memaksakan takut tidak terpakai anggarannya,” tegasnya.
Pihaknya mengaku, jika sampai saat ini sering muncul ide-ide untuk membuat acara semarak hari jadi kota Sumenep yang anggarannya non APBD.
“Tahun kemarin kita tidak mengadakan acara apapun, meski sempat kita konsep untuk penampilan seni secara daring. Namun kemudian, setelah dipelajari terutama terkait internet yang kurang memadai akhirnya tidak dilaksanakan,” pungkasnya. (Hil).