Marjono – Deteksi News
Belitung, (deteksinews.co.id) – Naiknya harga timah di Kabupaten Belitung memicu maraknya tambang illegal yang terkadang tidak memperhatikan keselamatan dan keamanan para pekerja tambang dan melakukan penambangan tidak sesuai prosedur yang benar, bahkan tak jarang pekerja tambang menjadi korban tertimpa tanah longsor dan terkubur di dalam lubang tambang.
Menanggapi hal tersebut Ketua LSM Lintar Ali Hasmara kepada wartawan mengatakan,
“Hasil investigasi dilapangan di wilayah Desa Air Seruk kecamatan Sijuk Kabupaten Belitung, diketahui diduga ada pekerja tambang timah diduga milik bos berinisial KP tertimbun ketika bekerja dan diduga meninggal dunia, sesuai data informasi yang saya dapat bahwa pekerja yang tertimbun berinisial AA kelahiran Purwakarta Desa Neglasari tertimbun dilokasi tambang timah diduga pada tanggal 16 Juni 2021 dan jenazahnya dikirim keluarganya melalui pesawat cargo pada tanggal 17 Juni 2021,” ungkap Ali.
“Yang menjadi misteri kenapa kejadian ini ditutup tutupi, apakah kepala desa tahu ? apakah pak RT tahu, apakah penegak hukum tahu ? dan kenapa kasus ini tidak ditindak lanjut ? ini kan menyangkut nyawa orang, dikembalikan ke keluarganya dalam keadaan sudah menjadi mayat, dan apakah pihak keluarga mengetahui bahwa AA meninggal tertimbun ? ,” kata Ali.
“Patut diduga pemilik tambang sudah mengenyampingkan keselamatan pekerja sehingga pekerja meninggal dunia tertimbun, pemilik tambang menyalahi prosedur karena belum mengantongi izin pertambangan, lokasi tambang diduga ilegal melanggar Pasal 35, Undang undang RI No.3 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas UU Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral Dan Batubara,
Pemilik tambang diduga melanggar Pasal 158 Undang-Undang RI Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara dengan ancaman selama 5 tahun penjara dan denda Rp100 miliar,” ujar Ali
” Saya berharap penegak hukum melakukan tindakan hukum terhadap pemilik tambang, diduga karena kelalaiannya mengakibat pekerjanya tertimbun dilokasi tambang timah jelasnya”, harapnya.
Ditempat berbeda melalui pesan WatsApp Sekdes Desa Neglasari Purwakarta Membenarkan bahwa ada salah satu warga desanya berinisial AA yang meninggal dan dijemput dengan ambulance ke bandara,
“Oh iya betul itu warga kami, kebetulan ambulance yg dipakai jemput ke bandara pun saya yg menyediakan atas permintaan dari keluarga almarhum yg kebetulan Ketua RT 03, dan menurut sepengetahuan kami berdasarkan keterangan dari pihak keluarganya AA meninggal karena kecelakaan tertimbun tanah longsor ketika sedang bekerja”
Wartawan mencoba menelusuri perihal ini sampai kepada pihak keluarga almarhum, namun belum ada keterangan dari pihak keluarga almarhum AA, hanya ada seseorang yg mengaku keluarga almarhum (JL) melalui telepon mengatakan bahwa,
“Kronologis kematian almarhum AA yang mengetahui istrinya dan jenazah diantar oleh perempuan yang menurutnya kepercayaan bos tempat almarhum bekerja”, katanya.
Sampai dengan saat berita ini diturunkan, pihak pemilik tambang belum berhasil di konfirmasi.