Hilman – Deteksi News
Sumenep, (deteksinews.co.id) – Pasca larangan mudik bagi masyarakat saat liburan hari raya idul Fitri 1442 kemarin, lantaran wabah Covid-19 makin mengganas di negeri ini. Namun hal itu sepertinya tidak berlaku bagi para pejabat teras di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Sebab, semua pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mulai hari Kamis (27/06/2020) berangkat ke kota Batu, Malang. Bahkan kabarnya para pejabat teras itu sampai hari Sabtu (29/05/2021) berada di Kota Batu, Malang.
Hal itu terbukti setelah media ini melakukan penelusuran ke setiap Kantor Dinas di Kota Sumekar, ternyata benar semua pimpinan OPD ada diluar Kota.
“Pak Kadis tidak ada mas, sedang keluar kota,” jawab salah satu pegawai di Pemkab Sumenep kepada media ini. Kamis (27/05).
Setelah dilakukan penelusuran lebih jauh, ternyata memang benar bahwa para pejabat teras Pemkab Sumenep saat ini masih ada di Kota Batu. Hal itu berdasarkan histori akun WhatsApp (WA) milik satu Kepala Dinas di Kabupaten Sumenep yang di upload pada Kamis (27/05/2021).
Keinginan tahuan publik kenapa para pejabat teras Pemkab Sumenep itu kompak berangkat ke kota Batu, Malang. Akhirnya Media ini melakukan penelusuran lebih lanjut.
Sehingga ada salah satu media online di Kabupaten Sumenep, mengabarkan bahwa benar para Pimpinan OPD di Kota Sumenep dengan di prakarsai oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) sumenep
Dalam berita di media online itu, dikabarkan bahwa Pemerintah Kabupaten Sumenep saat ini sedang menggelar acara asistensi dan pendampingan intensif dalam rangka percepatan perencanaan program prioritas Bupati demi pelaksanaan roda pemerintahan 4 tahun ke depan
“Pemerintahan Kabupaten Sumenep sedang dalam masa transisi. Ada tiga program fokus Bupati Achmad Fauzi, diantaranya; penggodokan SO baru, RKPD dan RPJMD,” terang Yayak Nurwahyudi sebagaimana dikutip dari media Online Dapur Rakyat News.
Bahkan ketika ditanya kenapa pembahasan Peraturan Bupati (Perbup) Struktur Organisasi (SO) OPD yang baru, Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) harus digelar di Kota Batu. Kepala Bappeda Sumenep karena keterbatasan waktu kalau digelar di Sumenep.
“Kemarin itu teman-teman dari pendamping (Konsultan dari UB, red) sudah datang ke Sumenep dua hari berturut-turut, untuk menyelesaikan target kinerja dari masing-masing kegiatan. Ternyata belum dapat terselesaikan karena kekritisannya teman-teman OPD, yang dalam memutuskan satu indikator saja dapat berdiskusi dengan panjang, sehingga terbentur oleh keterbatasan waktu,” ungkap yayak sapaan akrabnya.
Menanggapi giat para pejabat teras menggelar acara diKota Batu, Malang. Sejumlah Kritikan pun datang, salah satunya dari warga Sumenep, Anam menanyakan, apa bedanya pembahasan Perbup, RKPD dan RPJMD dibahas di Sumenep sendiri dengan di Kota Batu, Malang.
“Kenapa harus digelar di luar kota, apa tidak bisa dibahas disini. Kan itu harus mengeluarkan anggaran perjalanan dinas hanya untuk membahas RKPD dan lainnya itu,” ujar Anam dengan nada pedas.
Anam juga menyampaikan, jika alasannya keterbatasan waktu, karena konsultan dari UB sudah dua hari di Sumenep dan pembahasan tidak tuntas. Menurut anam pembahasan itu bisa dilanjutkan dengan daring.
“Kalau hanya alasan keterbatasan waktu harus dibahas diluar kota menurut saya tidak masuk akal dan terkesan hanya buang-buang Anggaran Perdin. Bukannya bisa minta pendamping secara virtual, apalagi ini wabah Covid-19 belum usai,” ungkapnya.
Jika begini, sambung Anam, Pemerintah Kabupaten Sumenep seakan-akan membuat peraturan tapi dilanggar sendiri. Pemerintah melarang Masyarakat untuk tidak mudik saat lebaran Idul Fitri tapi malah pejabatnya pergi keluar kota.
“Masyarakat Sumenep dilarang mudik, tapi giliran pejabat teras pemerintah daerah sendiri keluyuran keluar kota dengan menggelar acara disana malah boleh,” ujarnya dengan raut kesal.