Hilman – Deteksi News
Sumenep, (deteksinews.co.id) – PT. Garsindo Anugerah Sejahtera membawa angin segar bagi petani garam di Madura, khususnya di Kabupaten Sumenep.
Pasalnya, perusahaan yang memproduksi garam beryodium yang dikasih nama brand ‘Ibu Bijak’ merupakan garam terbaik di Indonesia yang berbahan dasar garam petani lokal di Madura terutama Garam di Sumenep.
Direktur Utama PT. Garsindo Anugerah Sejahtera, Yohannes Sugiarto menerangkan, bahwa perusahaan yang dipimpinnya itu bergerak di bidang usaha pencucian dan pengolahan garam dengan berbahan dasar garam petani lokal.
“Kita memilih bahan dasar garam lokal dengan membeli garam petani di Madura khususnya di Sumenep, karena kita yakin garam lokal tidak kalah bagus dengan garam impor,” terangnya saat konferensi pers di RM Brewok Sumenep. Selasa (04/05/2021) malam.
Lebih lanjut, pria yg akrab disapa pak Yohan itu menjelaskan, dirinya termotivasi untuk berinvestasi di kabupaten unjung timur Pulau Madura ini, dengan mendirikan pabrik baru pada lahan yang dimiliki sebelumnya, tepatnya di jalan Baypas Desa Kertasada, Kecamatan Kalianget dan sudah memiliki legalitas resmi.
“Kita termotivasi mengembangkan usaha di Sumenep ini, karena garam Madura, khususnya Sumenep merupakan sentra garam rakyat terbesar di Indonesia,” ungkapnya.
Perusahaan yang memproduksi garam dapur beryodium yang dirintis sejak tahun 2017 di Kabupaten Gresik itu memiliki komitmen tinggi untuk tidak menggunakan garam impor sebagai bahan produknya.
“Termasuk tenaga kerjanya, sejak awal mendirikan berasal dari tenaga lokal desa setempat, terkecuali tenaga teknis khusus didatangkan dari Surabaya,” ujarnya pula.
Yohannes juga menegaskan, garam beryodium produksinya itu dijamin halal. Dan sudah bisa beredar di Sumenep, termasuk pengemasannya. Di mana Sebelumnya beredar dengan kemasan dari Gresik.
Dia juga memaparkan keberadaan PT. Garsindo Anugerah Sejahtera di Kabupaten Sumenep dapat menekan angka pengangguran di Kota paling ujung pulau Madura ini.
“Alhamdulillah, Perusahan saya sudah mampu menyerap tenaga kerja lokal yang saat ini berjumlah 200 tenaga kerja dari desa setempat,” paparnya pula.
Selain itu, Yohanes juga menerangkan, produk yang dihasilkan benar-benar berkualitas, higienis, halal dengan landasan kasih.
Yohannes juga mamastikan bahwa bisnisnya bukan hanya berorentasi pada keuntungan semata, melainkan untuk membangun bangsa menuju masa depan lebih baik.
“Perusahaan kami akan mewujudkan prinsip simbiosis mutualisme yang membawa dampak baik terhadap lingkungan dimanapun perusahaan berada,” imbuhnya.
Bahkan menurut Yohannes, perusahaan miliknya mampu menyerap garam petani sebanyak 40 ribu ton pertahun dengan harga beli yang cukup tinggi yakni Rp 700 ribu per ton.
“Kualitas garam Sumenep cukup bagus, jadi kami beli harga garam lebih tinggi,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Perusahan miliknya tidak hanya memproduksi garam, tapi juga mempunyai jenis usaha proses pengolahan industri bumbu masak, garam komsumsi, kecap dan saos sambal kemasan yang diedarkan dengan kemasan plastik.